Oleh : Heri Purwanto.
Beberapa kali saya membaca artikel yang bertebaran di Google, yang menyebutkan bahwa bahasa Jawa Kuno (Kawi) tidak punya kosakata "kalah" dan "ngalah". Bahwa kosakata tersebut baru ada di era Jawa Baru sejak diperkenalkan Walisongo. Apa iya?
Para penulis artikel tersebut mengatakan bahwa orang Jawa Kuno kalau berkelahi cuma kenal dua istilah : "menang" atau "mati". Mereka tidak kenal kosakata "kalah". Hingga akhirnya, Walisongo memperkenalkan kosakata "ngalah" yang artinya : menuju ke Allah (tawakal).
Tulisan mereka diperkuat catatan Antonio Pigaffeta yang menyebutkan bahwa orang Jawa zaman itu sangat sombong, maunya menang sendiri.
Saya heran, naskah mana yang menyebut Antonio Pigaffeta nulis begitu? Antonio Pigaffeta adalah pengikut rombongan Ferdinand Magellans yang punya misi mengelilingi dunia, tapi tidak melewati Pulau Jawa. Adapun yang pernah menulis tentang watak orang Jawa adalah Tome Pires dari Portugal dalam bukunya yang berjudul Suma Oriental. Bukan Antonio Pigaffeta.
Lagipula, fakta sejarah membuktikan Raden Wijaya pendiri Majapahit pernah terdesak melawan tentara Jayakatwang, hingga mengungsi ke Madura. Itu artinya, pendapat bahwa orang Jawa hanya memilih Menang atau Mati tidaklah benar, karena Raden Wijaya memilih Kalah.
Pertanyaan yang mengusik saya, Walisongo mana yang disebut telah menciptakan kata "ngalah"? Kitab apa yang digunakan sebagai rujukan kok bisa tahu bahwa kata "ngalah" baru ada di era Walisongo? Atau jangan-jangan itu hanya gugon-tuhon belaka?
Sedangkan kalau kita mau membuka kamus Jawa Kuno, kata "kalah" dan "ngalah" ada banyak kok.
Misalnya, Sumpah Palapa yang diucapkan Gajah Mada berbunyi : Lamun huwus kalah Nusantara, isun amukti palapa.
Jadi, tidak benar kalau dibilang, orang Jawa cuma kenal kosakata "menang" dan "mati".
Dalam bahasa Jawa Kuno, kata dasar dari "kalah" dan "ngalah" adalah "alah", yang berasal dari bahasa Proto-Austronesia : alaq
alah + awalan ka = kālah
- Jawa Kuno : kālah
- Jawa Baru : kalah
alah + awalan maN = mangalah
- Jawa Kuno : mangalah, angalah
- Jawa Baru : hangalah, ngalah
Contoh kalimatnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini, lengkap dengan sumber naskahnya.
Nuwun.
No comments:
Post a Comment