Sunday, May 31, 2020

Unsur Penanggalan Jawa Kuno

Oleh : Nugroho Wibisono



A. Unsur Penanggalan Berdasar Waktu.

1) Warsa.
      Unsur paling besar dan biasanya ditulis paling awal adalah unsur penanggalan tahun atau Warsa. Prasasti dimasa Medang menggunakan tarikh Saka yang dimulai penggunaannya sekitar tahun 78 Masehi.
Tarikh Saka berasal dari India. merupakan salah satu unsur pengaruh kebudayaan India , dibuat oleh raja Salivahana yang memerintah sekitar tahun 78 Masehi di Pratishtana.
Tarikh ini digunakan secara resmi pada awal abad II Masehi. tarikh Saka dipakai di Asia Tenggara hingga di prasasti  prasasti di Kamboja dan Campa.
Satu tahun Saka dihitung berdasarkan gabungan perhitungan peredaranbulan dan matahari yang lamanya sekitar 360 hari dan terbagai dalam 12 bulan.
Awal tahun dimulai dari bulan Caitra dan berakhir pada bulan Phalguna.

2) Masa.
      Satu tahun Saka terdiri dari 12 bulan disebut dengan Masa, yang terdiri dari :

Saka India -  Saka Jawa - Masehi

 01. Caitra - Cetramasa - Maret  April

 02. Waishaka - Wesakhamasa - April  Mei

 03. Jyaistha - Jyesthamasa - Mei  Juni

 04. Asadha - Asadhamasa - Juni  Juli

 05. Sravana - Srawanamasa - Juli  Agustus

 06. Bhadrawada - Bhadrawadamasa - Agustus September

 07. Asvina - Asujimasa - September  Oktober

 08. Karttika - Kartikamasa - Oktober  Nopember

 09. Margasira - Margasiramasa - Nopember  Desember

 10. Posya - Posyamasa - Desember Januari

 11. Magha -  Maghamasa - Januari Pebruari

 12. Phalguna - Phalgunamasa - Pebruari Maret

 Jumlah hari untuk setiap bulan = 30 hari. Awal tahun adalah tanggal 1 Caitra.




3) Paksa.
      Setiap satu bulan terbagi dalam dua periode, yaitu :
a) Paruh Terang (Suklapaksa);
Dihitung saat bulan mulai terlihat hingga saat bulan terbentuk bulat penuh yang lamanya = 15 hari.
Sistim penanggalam pada prasasti  prasasti Medang merupakan suatu sistim penanggalan yang terdiri dari beberapa unsur penanggalan. Jumlah terbanyak unsur yang dimiliki pada prasasti Medang ada 15 unsur.
Sebagian unsur yang digunakan menggunakan unsur  unsur yang sama dengan yang digunakan di India, namun demikian ada beberpa perbedaan dalam penulisan dan pengucapan nama unsur penanggalan tersebut.
Unsur  unsur penanggalan tersebut adalah


4) Tithi.
      Dari satu bulan yang terdiri dari Suklapaksa dan Krsnapaksa yang masing  masing berjumlah 15 hari. karena itu tanggal atau tithi-nya dikenal sampai 15.
Penyebutan tanggal bukan seperti tanggal yang dikenal sekarang ini, tetapi lebih kepada penyebutan hari ke.. dari pemunculan bulan di langit pada malam hari.
Satu Tithi tepat 1/30 (sepertiga puluh) dari satu bulan pada penanggalan Masehi.
Sekali dalam dua bulan terjadi suatu Tithi yang dimulai setelah matahari terbit berakhir sebelum matahari terbenam. Tithi seperti itu merupakan Tithi yang hilang (ksaya tithi).
Sebagai akibatnya satu hari dari satu bulan, saat Tithi yang hilang itu berlangsung, juga hilang, sehingga bulan itu hanya berjumlah 29 hari.
Hari  hari Tithi yang ada dalam satu Paksa adalah :

  01. Pratipada
  02. Dwitiya
  03. Trêtya
  04. Caturthi
  05. Pancami
  06. Sasti
  07. Saptami
  08. Astami
  09. Nawami
  10. Dasami
  11. Ekadasti
  12. Dwadasi
  13. Trayodasi
  14. Caturdasi
  15. Pancadasi


 5). Wara.

      Salah satu unsur penanggalan yang penting lainnya adalah hari. Pada masa Jawa Kuno sudah dikenal satuan waktu hari yang disebut dengan Wara.
lama satu hari dihitung dari saat matahari terbit hingga matahari terbit kembali pada hari berikutnya.
Perhitungan Wara dilakukan dengan memasukkannya dalam siklus  siklus hari yang terdapat pada prasasti Jawa Kuno, adalah :






a) Siklus 5 hari = Pancawara, nama Pancawara :

 Pancawara
 Disingkat *)
Warna
Daerahnya
Sewanya

  01. Pahing
  Pa
  Merah
  Selatan
  Brahma

  02 Pon
  Po
  Kuning
  Barat
  Mahadewa

  03. Wagai
  Wa
  Hitam
  Utara
  Wisnu

  04. Kaliwuan
  Ka
  Campuran
  Tengah
  Guru

  05. Umanis
  U atau Ma
  Putih
  Timur
  Iswara

*) singkatan yang biasa dipakai pada penulisan prasasti

b) Siklus 6 hari = Sadwara;
  Sadwara
 Disingkat *)

  01. Tunglai
  Tu(ng)

  02. Hariyang
  Ha

  03. Wurukung
  Wu

  04. Paniruan
  Pa

  05. Was
  Wa

  06. Mawulu
  Ma

*) singkatan yang biasa dipakai pada penulisan prasasti

c) Siklus 7 hari = Saptawara.
Saptawara
Disingkat *)

  01. Raditya / Aditya
  Minggu
  Ra atau A

  02. Soma
  Senin
  So

  03. Anggara
  Selasa
  Ang

  04. Budha
  Rabu
  Bu

  05. Wrhaspati
  Kamis
  Wr

  06. Sukra
  Jumát
  Su

  07. Saniscara
  Sabtu
  Sa

 *) singkatan yang biasa dipakai pada penulisan prasasti


6). Karana.

      Satuan waktu yang lebih kecil dari hari adalah Karana. Ukuran waktu satu Karana = setengah Tithi atau lebih tepatnya = 0,492 hari.
Dalam satu hari ada 2 karana atau 60 Karana dalam 1 bulan.
Nama Karana pertama setiap bulan adalah Kimtughna, kemudian Wawa, Walawa, Kolawa, Taithila, Garadi, Wanija, Wisti, sesudahnya kembali lagi ke Wawa dan seterusnya, hingga tiga Karana terakhir yaitu Sakuni Naga dan Catuspada.

7) Wuku.
      Perhitungan Wuku berdasarkan siklus 7 hari atau Saptawara, setiap siklus 7 hari disebut 1 Wuku, Satu siklus Wuku terdiri dari 30 Wuku, yaitu :

  01. Sinta
  02. Landêp
  03. Wukir

  04. Kurantil
  05. Tolu
  06. Gumbrêg

  07. Wariga ning Wariga
  08. Wariga
  09. Julungwangi

  10. Sunsang
  11. Dungulan
  12. Kuningan

  13. Langkir
  14. Mandasiha
  15. Julung Pujut

  16. Pahang
  17. Kuruwlut
  18. Marakih

  19. Tambir
  20. Madangkungan
  21. Mahatal

  22. Wuyai
  23. Manahil
  24. Prang Bakat

  25. Balamukti
  26. Wugu wugu
  27. Wayang wayang

  28. Kulawu
  29. Dukut
  30. Watu Gunung


8) Muhirta.
      Didalam prasasti ada satuan waktu terkecil yang dikenal dengan nama Muhirta.
Muhirta adalah saat tertentu untuk memulai upacara, bepergian dan lain  lain.
Dalam perhitungan waktu di India dikenal ada 30 Muhirta dalam satu hari atau dalam 24 jam yang dikenal sekarang.
Satu Muhirta = 24 jam : 30 = 48 menit.

B. Unsur Penanggalan berdasarkan Peredaran Benda  benda Langit.



9) Yoga.
      Yoga adalah satu unsur penanggalan yang sering digunakan dalam penanggalan prasasti , Unsur ini juga merupakan salah satu unsur penting dalam sistem penanggalan di India.
Yoga adalah waktu selama gerak bersamaan antara bulan dan matahari pada posisi 130 20. Dalam satu putaran bulan mengelilingi bumi ada 360o dibagi (:) 130 20 = 27 Yoga.
Satu Yoga lamanya = 0,941 hari, dengan demikian 27 Yoga akan membutuhkan 25,420 hari.
Nama  nama Yoga, adalah :

  01. Wiskambha
  02. Priti
  03. Ayusman

  04. Sobhagya
  05. Sobana
  06. Atiganda

  07. Sukarman
  08. Dhrti
  09. Sula

  10. Ganda
  11. Wrddhi
  12. Dhrwa

  13. Wyatighata
  14. Harsana
  15. Bajra

  16. Sidhi
  17. Wyatipati
  18. Wariyan

  19. Parigha
  20. Siwa
  21. Sidha

  22. Sadya
  23. Subha
  24. Sukla

  25. Brahma
  26. Indra
  27. Waidhrti


10) Naksatra.
      Unsur penanggalan penting lainnya adalah Naksatra atau kelompok bintang.
Ada 27 Naksatra dalam satu siklus, yaitu :

  01.Aswini
  02. Bharani
  03. Krtikka

  04. Rohini
  05. Mrgasiras
  06. Ardra

  07. Purnnawasu
  08. Pusya
  09. Aslesa

  10. Magha
  11. Purwa Palguni
  12. Uttara Palguni

  13. Hasta
  14. Citra
  15. Swati

  16. Wishaka
  17. Anuradha
  18. Jyest(h)a

  19. Mula
  20. Purwasadha
  21. Utarasadha

  22. Srawana
  23. Dhanistha
  24. Satabhisa

  25. Purwa Bhadrawada
  26. Utara Bhadrawada
  27. Rewati


Lamanya satu Naksatra bila dihitung dengan hari = 1,012 hari, sehingga 27 Naksatra akan memerlukan waktu selama 27,324 hari.

11. Dewata.
      Nama  nama Dewata yang sering ditemukan dalam prasasti  prasasti berhubungan dengan Naksatra-nya Dewata adalah penguasa dari waktu yang ditunjukkan dengan Nasksatra-nya.
Nama  nama Dewata itu adalah :

  01. Aswina
  02. Yama
  03. Agni

  04. Prajapati
  05. Soma
  06. Rudra

  07. Aditi
  08. Brhaspati
  09. Sarpa(h)

  10. Pitaro(ah)
  11. Bhaga
  12. Aryaman

  13. Sawitr
  14. Twastr
  15. Wayu

  16. Sakra
  17. Mitra
  18. Indra

  19. Apah
  20. Wiswadewah
  21. Wisnu

  22. Wasawah
  23. Ajapada
  24. Ahirbudhnya

  25. Pusa(n)
  26. Naksatra Satabhisa
  27. Naksatra Mula.


12. Grahacara.
      Unsur penanggalan lainnya adalah Graha, yaitu planet. Menurut penanggalan India terdapat 7 buah planet, yaitu :

  01. Ravi atau Surya = Matahari
  02. Candra atau Soma = Rembulan

  03. Sukra = Venus
  04. Budha = Merkurius

  05. Manggala = Mars
  06. Brhaspati = Jupiter

  07. Sani = Saturnus



Nama  nama Graha yang pernah tercantum dalam prasasti  prasasti Jawa Kuno sebanyak 11 buah, yaitu :





  01. Nairithistha, posisi : barat daya
  02. Agneyastha, posisi : tenggara

  03. Anggarastha, posisi : barat laut
  04. Adityasthana, posisi : timur

  05. Sunyasthana, posisi : tengah
  06. Uttarasthana, posisi : utara

  07. Daksinastha, posisi : selatan
  08. Pascimastha, posisi : barat

  09. Purwaasthana, posisi : timur
  10. Bayabyastha, posisi : barat laut

  11. Aisanyastha, posisi : timur laut



13. Parwesa.
       Unsur penanggalan ini jarang dibicarakan. Parwesa adalah nama dari suatu kelompok perbintangan atau penguasa tempat Astron, tetapi tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai kelompok bintang mana yang dimaksudkan disini.
Dari prasasti  prasasti diperoleh beberapa nama Parwesa : Sasi, Brahma, Kuwera, Nairitya, Yama, Agni, Baruna, Kala dan Indra.

14. Mandhala.
       Unsur penanggalan ini adalah lintasan edar atau orbit daribenda angkasa.
mandhala adalah tiap  tiap daerah dari 8 pembagian langit tempat Naksatra berada.
Nama  nama dari Mandalah, adalah :


  01. Mahendra, penguasa : timur
  02. Kuwera,penguasa : utara

  03. Baruna, penguasa : barat
  04. Yama, penguasa selatan

  05. Agni, penguasa : tenggara
  06. Surya, penguasa : barat daya

  07. Wayu, penguasa : barat laut
  08. Siwa, penguasa : timur laut


Pembagian ini sama dengan pembagian dewa  dewa penjaga arah mata angin atau dikenal dengan Astadikpalaka.

15. Rasi.
      Rasi atau Zodiak pembagian langit secara geometris yang dapat diidentifikasi secara visual dengan bintang  bintang penanda. Pergerakan Matahari secara 3600 dibagi menjadi 12 bagian, masing  masing berukuran 300 dan diberikan nama sesuai dengan kelompok bintang yang terletak berdekatan dengannya.
Rasi berarti sejumlah atau sekelompok bintang.
Jumlah Zodiak yang digunakan dalam prasasti  prasasti Jawa Kuno sama dengan yang digunakan dan dikenal sampai sekarang, yaitu 12 Zodiak dalam jangka waktu 1 tahun, yaitu :

  01. Mesa = Aries
  02. Wrsabha = Taurus

  03. Mithuna = Gemini
  04. Karka(ta) = Cancer

  05. Singha = Leo
  06. Kanya = Virgo

  07. Tula = Libra
  08. Vrscika = Scorpio

  09. Dhanu(s) = Sagitarius
  10. Makara = Capricornus

  11. Kumbha = Aquarius
  12. Mina = Pisces


Menurut de Casparis, Zodiak dalam sistim penanggalan India merupakan unsur penanggalan yang digunakan untuk menentukan keistimewaan suatu hari, namun di Jawa untuk menentukan keistimewaan suatu hari itu digunakan kombinasi hari (wara) maupun wuku. Namun unsur penanggalan ini banyak dicantumkan didalam prasasti  prasasti Jawa Kuno terutama pada prasasti  prasasti abad ke 12 Masehi.